JAKARTA, (PAB) ----
Guna mendapatkan data penyalahgunaan narkoba di Indonesia yang akurat, satuan kerja pusat penelitian, data dan informasi (Puslitdatin) BNN menyelenggarakan rapat koordinasi peneliti dalam persiapan survei nasional penyalahgunaan narkoba tahun 2019. Rapat yang berlangsung selama tiga hari sejak Rabu 24 April 2019 sampai dengan Jumat 26 April 2019 di hotel Grandhika, Jakarta ini diikuti oleh sekitar 158 peneliti dari seluruh wilayah di Indonesia.
Para peserta yang hadir dalam rapat merupakan para peneliti dari LIPI, koordinator lapangan dan mitra lokal universitas yang terdiri dari 34 provinsi, serta perwakilan dari BNN Provinsi yang ada di seluruh wilayah di Indonesia. Dengan rapat koordinasi ini diharapkan dapat menyamakan persepsi para peneliti tentang pelaksanaan survei nasional baik secara konsep, instrumen, dan hal-hal lainnya sebelum para peneliti turun ke lapangan untuk mengambil data.
Kepala BNN, Drs. Heru Winarko, S.H. dalam sambutannya di hadapan para peneliti menyampaikan bahwa data hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan tidak hanya bagi internal tetapi juga berbagai pihak dalam mendukung pelaksanakan gerakan nasional pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika (P4GN).
"Bicara narkotika tidak hanya bicara tentang pemberantasan saja tetapi juga pencegahan dan rehabilitasi sehingga data penelitian akan dapat dijadikan acuan penanganan permasalahan narkoba baik dari segi pencegahan, pemberantasan, rehabilitasi, dan lainnya di masing-masing provinsi," ungkap Kepala BNN.
Heru juga menambahkan bahwa setiap provinsi memiliki demand yang berbeda-beda dan peredaran jenis narkoba yang tidak sama. Oleh sebab itu, melalui survei ini dapat diketahui data yang akurat, dapat dipertanggungjawabkan, dan diterima secara akademik untuk dapat menjadi dasar penentuan arah kebijakan penanganan permasalahan narkotika selanjutnya secara lebih holistik.
(HUMAS BNN/*)
